Cerita Dewasa 666

Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru Dan Terkini Terupdate Yang Bisa Kamu Baca Sambil Colly Di kamar Mandi Atau Bisa di Praktekan Langsung Dengan Pasangan Kamu.. Happy Reading Guys..

Saturday, December 8, 2018

Pembantu Yang Naksir Majikannya

999+ In Views


PelangiQQ - Pembantu Yang Naksir Majikannya – Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.

Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, agen bandarq kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

Lisa si pembantu hot ini baru berumur 19 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya.

Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lisa pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi

Dengan sedikit mengintip, Lisa berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat Kontolku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum.

Kulihat Lisa si pembantu hot masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lisa lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

Sambil aku perhatikan Lisa yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lisa pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah.

Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat bagian alat vitalnya . Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya. Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal.

Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga Kontolku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia.

Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah Kontolku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya.

Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. Kontolku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat

Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam.

PelangiQQ - Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah Kontolku. Ya ampun, handukku tersingkap dan Kontolku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi

Lalu kuminta Lisa si pembantu hot kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus.

Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lisa dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lisa bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali.

Begitu Lisa sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang Kontolku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada Kontolku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya.

Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lisa si pembantu hot mengalami orgasme yang pertama

Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lisa membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang Kontolku.

Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya.

Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lisa si pembantu hot menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara Kontolku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lisa bahkan mengerang minta Kontolku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah Kontolku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lisa menegang dan mempersulit Kontolku untuk masuk.

Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak Kontol ku, terasa Lisa agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan Kontolku walau hanya bagian kepalanya saja.

Namun sedikit demi sedikit Kontolku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda ke perawanan nya telah kudapatkan

Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lisa belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas Kontolku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. Kontolku sudan berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lisa mengangguk pelan sambil terrsenyum.

Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lisa semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme.

Lisa si pembantu hot memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lisa adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat. Dengan muka sedikit malu, Lisa tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan.

Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum. Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.

PelangiQQ - Lisa si pembantu hot ikut bersama kami hingga tahunan, sampai suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Ia dan aku saling melepas dengan berat hati. Namun sekali waktu Lisa datang kerumahku untuk khusus bertemu denganku, setelah sebelumnya menelponku untuk janjian.

Dan Anak satu-satunyapun menurutnya adalah anakku, karena suaminya mandul. Tapi tidak ada yang pernah tahu kalau anak itu hasil hubungan gelapku dengannya, si pembantu hot, hubungan kami terus berlanjut hingga saat ini

Friday, December 7, 2018

ABG Masturbasi Di Kamar Mandi

999+ In Views


PelangiQQ - Sejak kecil memang aku sudah tidak suka dan suka tidak pernah memakai BH.

Kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga sekarang. Hal ini tentu membuat kedua orang tuaku jadi bingun kepadaku. Sejak masuk Sekolah SD, aku cuman memakai kaos singlet didalam hem seragam buat masuk sekolah stiap harinya. Mungkin kebiasaan memakai singlet sejak kecil inilah yang membuatku hingga saat ini lebih leluasa memakai T Shirt yang lebih mirip singlet itu. ” Cerita Sex Abg Masturbasi ”

Demikian pula saat aku duduk dibangku Sekolah SMU, aku juga cuman pakai kaos singlet ketat didalam hem seragam sekolah ku. ” Cerita Abg Masturbasi ” Memang agak mending sih, ketimbang aku hanya langsung memakai hem saja tanpa BH didalam seragam, jadi fungsi kaos singlet ku sebagai pengganti BH. ” cerita abg masturbasi ”

Untuk CD memang sejak aku masih kecil, aku lebih suka CD yang model sexy, namun menginjak sekolah SD aku tak dapat berkutik karena Mama ku yang selalu belikan semua kebutuhanku. ” cerita abg masturbasi ” Nah setelah menginjak sekolah SMP aku sudah bisa memilih model CD yang aku suka, karena setelah menginjak SMP aku sudah diperbolehkan untuk beli kebutuhan ku sendiri, walau uangnya tetap kudapat dari kedua orang tuaku.

Sejak menginjak sekolah SMP, model CD yang pakai masih biasa saja, karena untuk CD yang mini seperti model berenda / G String rata-rata harga nya masih terlalu mahal buatku, apa lagi aku dari kalangan keluarga yang hidupnya hanya pas-pasan. 

Baru saat SMU aku bisa membeli dan memakai CD yang kuidam-idamkan dari sejak masa kecil, karena uang sakuku sewaktu SMU juga sudah mulai ditambah mama ku, jadi aku bisa menabung dulu untuk membeli penutup Vagina yang kuidamkan. Dan menginjak sekolah SMU aku sudah mulai terbiasa memakai rok mini sebagai seragam sekolah SMU.

Pokoknya sejak aku mulai masuk SMU aku merasakan merdeka, bisa memilih CD berenda/ G String yang sexy. Bayangkan saja model CD nya, keduanya ukuranya sangat mini, hanya yang satu berenda dan lainnya G String terbuat dari seutas tali nylon lembut. Saat kupakai G string melingkari pinggangku sedikit ada perbedaan, ada ikatannya disamping kanan, kiri pinggangku

Semua bentuk smuanya seperti bikini yang amat sangat kecil ukuranya, hanya ada kain berbentuk segi tiga dibagian depan, fungsi nya cuman bisa menutupi bagian depan liang vagina ku. Dan CD berenda yang kupunya dibagian depannya bentuknya hati kecil dg renda dipinggiran. ” abg sedang masturbasi 

Waktu masih SMP masih belum seberapa kelihatan menarik buat para teman skolah atau guru, setelah aku menginjak sekolah SMU banyak teman-temanku, baik teman sekelas maupun beda kelas lain termasuk para guruku, sering menelan ludah saat aku lewat didepan mereka. ” cerita abg masturbasi ” Karena saat masih sekolah SMP rok setelanku masih biasa-biasa seperti layaknya murid wanita lainya, dan semenjak masuk sekolah SMU aku sudah berani memakai rok mini ketat yang kliatan lekuk tubuhku, dan baju ketat untuk seragam sekolah SMU.

Awalnya aku pakai seragam ketat dan sexy pihak sekolah memang menegurku, dan setelah berjalanya waktu pihak sekolah mungkin bosan menegurgu, atau mungkin juga kepala sekolahku merasa ada baik nya bisa ikut menikmati memandang pahaku yg mulus dan payudara ku yang montok (Hehehe..!).

Bukan GR lho emang aku termasuk cewek yang sexy mampu mengundang birahi, aku sejak kecil memang sudah cantik dan selalu menjadi bintang disekolahku, bukan hanya bintang dikelas saja. ” cerita abg masturbasi ”

Banyak temen-temen cowok disekolahku yang tertarik tapi mereka harus mundur dengan patah hati karna aku memang tak mau terikat sejak dulu. ” cerita abg masturbasi ” Aku tak suka sama cowok yang suka egois, jika merasa sudah dekat sama akau lalu yang lain tidak boleh lagi mendekati ku. Yg aku minta berteman tanpa ada ikatan apa lagi dipaksaan. ” abg sedang masturbasi ”

PelangiQQ - sejak awal kali aku mengenal hubungan sex sewaktu aku masih SMU, tetapi bukan sex sungguhan sampai ML sama lawan jenis. Maksudku, kami hanya sampai petting hingga oral sex saja, istilahnya saat itu SSKTR ( Sex Sex Kecil Tanpa Resiko ). berikut cerita abg masturbasi ku yang hot yang pasti buat para pembaca sange. 

Aku pertama kali melakukan masturbasi saat masih duduk di bangku Sekolah SMP. Aku sudah lupa kapan tepatnya, namun aku masih ingat saat itu aku masih duduk dibangku kelas 2 SMP. Sebenarnya teman sekelasku yang kutaksir waktu SMP, namanya Joko. Anaknya pintar dan pandai. Dia bertteman denganku saat kelas 2, karena waktu masih kelas 1 SMP dia sekolah diSolo, dan baru pada kelas dua orang tuanya pindah tugas ke Surabaya hingga Joko pun harus ikut pindah sekolah.

Banyak teman-teman cewekku yang juga menaruh perhatian pada Joko namun Joko anaknya sangat cuwek sama smua cewek. Tidak seperti teman cowokku yang saat itu yang sudah mulai puber serta banyak pula tingkah lakunya, Joko anaknya tenang, lebih pendiam dan sedikit ber wibawa Mungkin ini juga yang membuat teman” cewek sekelasku jadi penasaran padanya. ” abg sedang masturbasi 

Saat aku dikamar, aku sering sekali membayangkan bagaimana seandainya Joko menciummi bibirku, meremas payudaraku yang sudah mulai membesar itu. Bahkan aku juga bayangkan bagaimana kalau seandai nya jari-jari Joko membelai halus selangkanganku, menyentuh vaginaku yang bagian luar nya sudah mulai di tumbuhi bulu-bulu lembut. Aku hanya bisa berhayal saja, tapi aku juga tidak mengerti apakah itu yang dinamakan cinta tau nafsu belaka. Namun itulah yang kurasakan diwaktu itu.. ”

Saat mandi aku mandi mulai sering meraba-raba payudara ku sendiri, selangkangan srta daerah vaginaku. akan tetapi aku belum pernah sekalipun merasakan sesuatu sampai satu saat aku mengalami orgasme yang dahsyat sekali, bahkan waktu itu aku pun belum tahu apa itu orgasme tau apalah artinya. dari hari kehari aku semakin asyik merabai tubuhku sendiri ( masturnasi ) hingga aku mulai tahu dimana saja letak area tubuhku yang paling nikmat kalau mainkan. ” abg sedang masturbasi ”

Aku paling suka memainkan klitorisku sama ujung jari sambil meremas payudaraku dan memutar mutar ptingku. Liang vaginaku jadi becek kalau aku melakukannya. Ada cairan bening keluar dari dalam vaginaku keluar membasahi area selangkanganku. 

Aku semakin asik memainkan jari ke belahan bibir vaginaku, sambil berhayal kalau semua ini dilakukan oleh Joko. Kalau dikamar mandi aku masturbasi dengan mengoleskan sabun cair dulu di seputar bagian luar vaginaku. dan sering juga aku lakukan di atas tempat tidur, sering kugunakan hand body lotion dulu, kulumuri diseputaran selangkangan dan payudaraku baru aku melakukan masturbasi.

Licinnya sabun cair atau body lotion tersbut menjadi lebih licin lagi saat bercampur dengan cairan bening yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku saat aku sudah mengalami nafsu yang sangat menggebu. ” cerita abg masturbasi ” serta Kumainkan klitorisku sama ujung jariku , kugesek-gesekkan tanganku yang satunya tetap meremas-remas payudaraku dan memainkan puting payudaraku. 

Aku mengalami sensasi yang terasa akan meledak keluar dari dalam tubuhku, sensasinya semakin lama semakin dahsyat hingga membuat aku mengeliat tak karuan lagi. Bibirku terus mendesah keenakan, sampai akhirnya aku merasakan ingin pipis, namun yang terjadi adalah adanya kedutan-kedutan di vaginaku. 

Badanku menggigil hebat sekali, kurasakan ada sesuatu yang tumpah keluar dari dalam rahimku memenuhi seluruh bagian dalam liang vaginaku, membasahi seluruh area dinding dalam vaginaku. waktu itu aku blum mengerti apa yang dinamakan orgasme pada seorang wanita? Yang jelas setelah itu aku merasa lega yang amat sangat luar biasa serta badan ini lemas. Bebanku serasa hilang, badanku terasa ringan, pokoknya sulit dilukiskan dengan kata”

Setelah itu semua aku baru kutahu bahwa itulah yang namnya orgasme, karena hal-hal seperti itu makin sering kualami, paling tidak 3 kali dalam seminggu aku masturbasi, karena hampir tiga kali dalam seminggunya aku selalu melakukan masturbasi.

Terus terang saat masih SMP aku belum berani membiarkan teman cowokku menyentuhku walau sebanarnya dalam hati ingin sekali merasakan hal seperti itu, aku masih terlalu takut akan terhadap aturan dan norma pada saat itu. Apa lagi pada saat itu aku masih perawan, dan umurku waktu itu sudah ditanamkan betapa pentingnya arti sebuah keperawanan bagi anak gadis.

PelangiQQ - Ini pun mempengaruhi saat aku melakukan masturbasi. Aku tak berani memasukkan ujung jari ku kedalam liang vaginaku sendiri, karena aku takut perawanku akan hilang karena jariku sendiri. Padahal pada saat-saat tertentu saat ber masturbasi, ingin rasanya aku masukkan jari tengahku ke dalam liang vaginaku yang terasa sangat gatal dan ingin sekali dikocok. Biasanya hal ini terjadi pada saat aku hampir mengalami orgasme. Dorongan itu datangnya kuat sekali, Tapi smua itu masih mampu kutahan, aku bisa mencapai puncak kepuasan hanya dengan memainkan klitorisku saja dengan ujung jemariku. ” cerita abg masturbasi ” Sementara jemari tangan kiri ku memainkan klitoris vaginaku, jemariku tanganku menggosok-gosok belahan bibir vagina ku. Atau saat jari sebelah tanganku memainkan klitoris vaginaku, tanganku yang lain meremas-remas payudara ku sambil memilin-milin puting susu payudaraku.

Libidoku sejak SMP mulai sudah sangat tinggi, aku paling tidak tahan kalau tak melakukan masturbasi 3kali dalam seminggu, rasanya selalu ingin marah saja

Bercinta Dengan Tante Maniac Sex

999+ In Views


PelangiQQ - Setelah pergumulan bertiga malam itu, kami bertiga tidur saling bepelukan tanpa busana dan hanya ditutupi selimut. Pagi itu aku terbangun. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Ah..ternyata Tante Amel sudah bangun lebih dulu dan dia sedang asyik mengulum penisku. “Aduh.. tante.. pagi-pagi udah mainn kontol..” kataku sambil tertawa.

“Hmmm.. sorry ya Don, tante tadi bangun dulu terus tante nggak tahan liat penis kamu. Tante langsung ngebayangin kayaknya enak banget kalau morning seks gini ML lagi dengan Sony.. nggak apa-apa kan?” Kulihat penisku sudah berdiri tegak akibat ulah Tante Amel. Tampaknya Tante Amel sudah sangat bernafsu, nafasnya memburu tak teratur dan pandangan matanya menunjukkan dirinya sedang berada pada puncak birahinya.

Sementara itu Dewi tampak masih tidur tergeletak pulas disampingku. “Sony sayang… tante pengen ngerasain penis kamu lagi yaa…. soalnya sebentar lagi khan kita pisah… jadi sekarang tante pengen ML lagi dengan Sony… mau khan…?” “Masukin aja tante… Sony juga suka ML dengan tante….pokoknya hari ini Sony mau ML sampai kita bener-bener udah nggak kuat lagi…. tante mau khan?” “Hm…. dengan senang hati sayang….. ssttt… jangan keras-keras nanti si Dewi bangun.
Kasihan dia masih kecapaian semalam gara-gara ML dengan kamu.” Ah… kali ini aku akan memberikan sesuatu yang lain untuk Tante Amel. Aku akan membuatnya mengalami orgasme berkali-kali tanpa sempat istirahat. Aku rasa ini tidak terlau sulit karena tampaknya Tante Amel tipe wanita yang sangat sensitif dan mudah mengalami orgasme. Lagi pula karena semalam aku sudah 3 kali orgasme, aku yakin bisa bertahan lebih lama lagi sekarang. Kubiarkan Tante Amel menaiki diriku dan memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

Seperti biasa dia mulai menaik-turunkan pinggulnya sehingga penisku meluncur keluar-masuk vaginanya. Dengan sengaja kusentakkan pinggulku untuk menandingi gerakannya sehingga membuatnya makin terangsang. Benar saja tidak sampai lima menit Tante Amel mulai kehilangan kontrol dan melenguh kuat, ia mengalami orgasmenya. “Aahhh… Sony…. tante keluar…. mmmhh… adduuhhh… aahhh… aahhh.. aaghhh…!!”

Aku tidak memberi Tante Amel kesempatan beristirahat. Setelah tubuhnya melemas aku langsung membaringkan Tante Amel dan membuka pahanya, tanpa basa-basi aku langsung menancapkan penisku ke dalam vaginanya. Dan kali ini aku menusukkan penisku dengan kuat dan cepat. Benar saja, Tante Amel tampak kaget dan tidak siap dengan serangan tiba-tiba ini. Tidak sampai 3 menit kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat.

“Adduhh… Sony… tante jadi pengen keluar lagi…. aahh… aahh… aahh…” Kurasakan badan Tante Amel mengejang dan kemudian lemas. Sementara itu penisku masih keras dan besar di dalam vaginanya. Tanpa memberinya kesempatan istirahat aku kembali menggerak-gerakkan penisku dengan kuat dan ganas.

Tante Amel yang belum sempat istirahat untuk memulihkan tenaganya, kembali tergetar oleh rangsangan orgasme. “Donni….. kamu nakal…. nanti tante bisa keluar lagi… aduuhh… mhh… aahh… mmhh…. Sony….. tante mau keluar lagii….. aduuhh… aahh….. dorong yang keras sayang… iya… tusuk yang dalam sayang… iya gitu… terus… terus…. jangan berhenti… aahh… aahh… enak sekali sayang… mmhh… tante keluar lagiii… aahh” Kembali aku tidak memberinya kesempatan istirahat, kali ini kuangkat kedua kakinya dan pantatnya kuganjal dengan bantal sehingga penisku masuk semakin dalam hingga menyentuh ujung vaginanya.

Kutusukkan penisku ke dalam vagina Tante Amel berulang-ulang dengan cepat dan kuat. Hanya berselang satu atau dua menit dari orgasme sebelumnya kembali tubuh Tante Amel bergetar hebat untuk mengalami orgasmenya.

“Aahh… Donnii…. uughh…. masukin yang dalam sayang…. masukin sampai ujung…. aahh…. enak banget….. aaahh… gimana nih…. tante bisa keluar lagi…. mmhh…. aahh… aduuhh… tante keluar lagi sayang… aahh.. aahh…..” kali ini tubuhnya menggelinjang cukup lama, pinggulnya berkedut-kedut tidak beraturan, matanya terpejam rapat-rapat dan giginya terkatup menahan kenikmatan yang luar biasa…. Begitu selesai orgasme kembali aku meneruskan tusukan penisku.

Kali ini tante Amel sudah mulai merasa tidak kuat lagi, matanya memelas memintaku untuk berhenti. “Udah dong sayang… tante capek banget…. vagina tante mulai perih sayang jangan cepet-cepet dong… sakit… udah sayang… tante istirahat dulu… sebentar aja… nanti kita lanjutin lagi… kasih kesempatan tante istirahat dulu sayang…” katanya sambil mencoba menahanku. Tapi aku tidak peduli, memang gerakanku kuperlambat supaya Tante Amel tidak merasa sakit tapi aku tetap menusukkan penisku ke dalam vaginanya.

Aku sendiri sekarang mulai terangsang berat melihat pandangan sayu tanpa daya seorang wanita yang haus kenikmatan seperti Tante Amel. Setelah beberapa saat tampaknya Tante Amel mulai kehilangan rasa sakitnya dan berubah menjadi rasa nikmat kembali, dia mulai menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti gerakanku. Sekarang aku ubah sedikit posisiku, hanya kaki kiri Tante Amel yang kuangkat sementara kaki kanannya tergeletak di kasur dan kaki kiriku kuletakkan diatas paha kanannya. Kelihatan Tante Amel menikmati sekali posisi ini, dia mulai bergairah lagi dan gerakan pinggulnya mengganas kembali.

Tak lama kemudian iapun mengalami orgasmenya … “Ahh…oohh…Sony…. kamu pinter banget sih… aahh… anak nakal…. tusuk tante yang kuat sayang… aahh … aahh… tante keluar lagi…. aahh….. aahh aahh..!,” teriakannya kali begitu keras dan panjang sehingga Dewi yang tertidur kelelahan akhirnya terbangun juga. Aku menekan penisku dalam-dalam di vagina Tante Amel sambil menunggunya kembali siap.

“Udah sayang… tante udah capek… tante nggak kuat lagi sayang…. udah ya sayang… vagina tante udah kebas…… please… tante udah nggak sanggup lagi……”
“Hmm… Sony masih pengen terus tante… soalnya sebentar lagi kita pisah… Sony mau menikmati tubuh Tante Amel hari ini sampai sepuas-puasnya…” kataku sambil memulai lagi tusukan penisku.
“Ayo dong sayang….. udah dulu… kapan-kapan kita khan bisa ketemu lagi…. tante janji deh…. tapi sekarang udah dulu tante capek banget… tenaga tante udah abis….”
“Yang ini terakhir tante… Sony juga udah mau keluar kok… boleh yaa…” kataku sambil mengecup bibirnya.

jilat spermaTante Amel terdiam dan berusaha menikmati permainan penisku yang terus mengganas nyaris tanpa henti. Sementara itu aku sudah merasakan diriku mulai mendekati orgasme juga, penisku terasa membesar dan memenuhi vagina Tante Amel. Tampaknya Tante Amel juga merasakan hal yang sama, iapun segera terangsang berat serta mulai mendesah-desah untuk orgasme..
“Ahh… Sony…. keluarin punya kamu sekarang sayaang… tusuk tante yang kuat… tante juga udah mau keluar sekarang……. aaaahhh..!!” “Ayo tante kita barengan… ini yang terakhir…. aahh Sony keluarr… aaggh…!”

“Aahh…… mmhh… tante juga keluar lagii….. adduhh maakk…enak bangeett…… aaghh…!” Akhirnya kali itu persetubuhan kami benar-benar terhenti dan kamipun berpelukan lemas.
Kukecup bibir Tante Amel dan perlahan-lahan kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Kulihat vagina tante Amel sudah sangat merah dan Tante Amel sendiri masih memejamkan matanya kehabisan energi. Hanya sedikit saja sisa lelehan spermaku yang keluar dari vagina Tante Amel, rupanya aku sudah mulai kehabisan cadangan sperma. sementara dia asik menjilati spermaku yang masih tersisa.

PelangiQQ - Tiba-tiba keheningan kami dipecahkan oleh suara Dewi, “Hey… kalian ML kok nggak ngajak-ngajak Dewi sih… emangnya kalian kira aku nggak pengen yaa….”
“Sudah berapa lama sih kalian main… kok kayaknya seru banget… Amel sampai basah penuh keringat gitu…,” lanjut
Dewi lagi. Tante Amel hanya menoleh sejenak lalu memberi kode dengan jarinya bahwa ia mengalami berkali2 orgasme pagi itu.
“????…?? Ah gila juga… bener-bener teteh maniak ML….. Dewi baru tau….” kata Dewi melotot memandangi Tante
Amel seolah tidak percaya.

“Swear… enggak juga Wi…. aku baru kali ini kok ML segila ini, gak tau nih siapa yang gila, si Sony apa gue….” kata Tante Amel membela diri sambil masih terengah-engah kelelahan.
“Dewi juga pengen dong sayang…. nggak usah kayak Teh Amel tapi Dewi pengen ML lagi pagi ini sebelum kita pisah… ya sayang….. please… aku pengen dapet kenang-kenangan yang spesial dari kamu. Ok, honey…..” Tapi tampaknya Dewi menyadari kondisiku yang masih lelah kehabisan tenaga.

“Kalau Sony masih cape, pakai tangan atau lidah juga gak masalah kok….. dari tadi aku liat Teh Amel ML dengan kamu kok kayaknya seru banget, Dewi jadi konak kepengen ngerasain juga. Please honey… jilatin punyaku seperti kemarin malam…. Dewi suka kok… jilatin terus sampai Dewi puas… pokoknya jangan berhenti sebelum aku puas yaaa…… please honey… eat my pussy…. please…”

Dewi yang beberapa jam sebelumnya masih malu-malu dan pura-pura tidak mau ikutan kini terlihat mulai berani merayuku dengan genit, di bukanya pahanya dan kedua tangannya menarik bibir vaginanya ke samping sehingga lubang vaginanya yang mungil tampak jelas.

Mau tidak mau akupun kembali terangsang dan mulai melupakan kelelahanku. Aku ingin membuat Dewi mengalami orgasme berkali-kali tanpa istirahat seperti Tante Amel. Karena penisku masih lemas, kali ini aku memulainya dengan lidahku dulu. Kubaringkan Dewi di atas ranjang dan pantatnya kualasi dengan dua buah bantal supaya lidahku bisa menjangkau vaginanya dengan mudah.
“Nah… gitu sayang… jilatin vagina Dewi… hmmh… enak banget…. Dewi belum pernah orgasme pakai oral… sekarang Dewi pengen ngerasain… ayoo sayang… bikin aku terbang melayang ke bulan…. c’mon honey… lick my pussy…. mmhh… yesss… I like it… yess… make me cum honey…” Kujilati bibir dan liang vaginanya lalu kupermainkan klitoris Dewi dengan bibir dan lidahku sementara itu jari-jari tanganku masuk ke dalam liang vaginanya.

Tampaknya Dewi sangat menikmati ini, pinggulnya bergoyang-goyang perlahan serta suaranya mendesah-desah sexy sekali. Setelah beberapa menit akhirnya kuputuskan untuk meningkatkan rangsangan dengan jalan menghisap klitorisnya dengan kuat dan menjilatinya dengan cepat sehingga tubuh Dewi mulai bergetar tak beraturan. Sementara itu jari-jariku terus masuk semakin dalam sampai menyentuh g-spotnya. Ini membuat Dewi menjadi makin tak mampu mengontrol dirinya lagi, pinggulnya bergetar keras hingga akhirnya dia mengalami orgasmenya yang ketiga.

“Mmhh Sony… adduhh… Dewi nggak tahan lagi adduuhh… terus isep yang kuat… c’mon honey…. mmhh… yess…. I’m cumming…. I’m cumming…… aduh enak bangeett…. aahh… oohh…. oohh…!!” tubuh Dewi mengejang keras, giginya terkatup rapat, matanya terpejam dan tangannya mencengkeram kasur dengan kuat. Tapi aku tidak menghentikan permainanku, klitoris dan g-spotnya terus aku rangsang sampai akhirnya setelah hampir semenit berlalu tubuh Dewi yang menggelinjang mulai terkulai lemas kehabisan tenaga. Aku ingin Dewi merasakan orgasme yang terus-menerus tanpa henti seperti Tante Amel. Dewi masih tergolek lemas di tengah tempat tidur, sementara itu penisku sudah mulai menegang kembali setelah mendapatkan cukup waktu beristirahat.

Dewi yang belum sadar akan apa yang terjadi tiba-tiba kaget karena aku memasukkan penis ke dalam vaginanya yang masih berdenyut-denyut akibat orgasmenya yang terakhir.
“Aduhh… Sony sayang… kamu ganas banget sih…. Dewi masih capek nih…. istirahat dulu yaa…. please honey…” Aku tersenyum dan menggelengkan kepala perlahan sambil terus menancapkan penisku ke dalam vaginanya.

Akhirnya tidak berapa lama kemudian Dewi mulai terangsang juga, dia mulai menikmati sodokan penisku dan mulai menggerak-gerakkan pinggulnya dengan ganas. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pertahanan Dewi mulai bobol. Ia mulai kehilangan kendali dan tubuhnya bergetar-getar merasakan orgasmenya yang ke-empat.

“Donni….. mmhh… gimana nih… Dewi bisa keluar lagi sayang……. aduhh… aahh… keluar lagi deh… aahh….. mmhh…. aahh…!” kedua tangan Dewi mencengkeram punggungku sementara itu kakinya menjepit kuat pinggulku. Aku membiarkan penisku tertancap dalam-dalam di vagina Dewi dan membiarkan dia menikmati orgasmenya.
Begitu cengkeraman Dewi mulai melunak aku mulai lagi melanjutkan goyangan penisku di dalam vaginanya. Dewi tampaknya kaget setengah mati dan benar-benar tidak siap mendapat serangan beruntun ini.

“Sony… udah dulu dong sayaang… Dewi masih capek….. Dewi lemes banget sayang…. please…. gimme a break, honey….” Tapi sama seperti dengan Tante Amel sebelumnya, aku tidak ambil peduli. Aku terus menusukkan penisku ke dalam vaginanya, makin lama makin cepat… sampai akhirnya Dewi mulai terangsang lagi untuk yang kesekian kalinya dan kembali ikut bergerak aktif.

Tanda pria puas di ranjang“Sony… gantian ya… Dewi pengen di atas….” Aku lalu merebahkan diriku dan membiarikan Dewi menaiki tubuhku sambil membenamkan penisku ke dalam vaginanya. Kali ini Dewi benar-benar sudah belajar banyak dari Tante Amel, gerakannya mulai ganas dan liar. Desahan-desahan kenikmatannya benar-benar membangkitkan nafsu. Akhirnya Dewi mulai mengalami puncak kenikmatan orgasmenya yang kelima, gerakannya makin liar terutama saat membenamkan penisku ke dalam vaginanya dan desahannya berubah menjadi jerit kenikmatan.
“Sonyi…. aahh… Dewi udah nggak tahan…uuhh… mmhh …..Dewi keluar lagi…. mmhh… yess…. I’m cumming… aahh… aahh……!!” Akhirnya pinggul Dewi menghujam keras ke bawah membuat penisku terbenam sampai ke ujung vaginanya berbarengan dengan rasa nikmat luar biasa yang menjalari tubuhnya. Dan Dewipun terkulai lemas di atas tubuhku.

Kelihatan Dewi sudah begitu lemas setelah orgasmenya yang kelima, tapi sudah kepalang tanggung. Aku sudah terangsang berat dan belum orgasme. Kubaringkan Dewi yang masih memejamkan mata, lalu perlahan-lahan kubuka pahanya dan kuarahkan penisku ke liang kenikmatannya. “Aduh… jangan sayang… uuh… sakit sayang… vagina Dewi udah mulai ngilu…. berhenti dulu yaaa… istirahat sebentar aja… nanti boleh lagi….” Dewi mencoba menolakku, tapi tubuhnya yang sudah lemah tidak kuasa menahan masuknya penisku ke dalam vaginanya. Akhirnya ia tergolek pasrah di bawah berat tubuhku yang menindihnya.

Aku tidak ingin menyakiti Dewi, sebaliknya aku ingin memberinya kenikmatan. Maka aku menggerak-gerakkan pinggulku dengan hati-hati supaya penisku bergerak dengan lembut di dalam vaginanya yang sudah over-sensitif. Kalau Dewi terlihat kesakitan aku berhenti sebentar, setelah itu aku lanjutkan lagi dengan gerakan yang lembut. Sesekali kucumbu bibirnya, lalu kujilati leher dan telinganya agar nafsunya bangkit kembali sehingga akhirnya perlahan tapi pasti libido Dewi mulai naik kembali.

Tante Amel mulai bisa merasakan kenikmatan yang diberikan penisku. Matanya mulai terpejam merasakan nikmat dan dari mulutnya yang mungil kembali keluar desahan-desahannya yang khas dan sexy. Beberapa saat kemudian tampaknya Dewi benar-benar sudah pulih, rasa sakitnya sudah tergantikan sepenuhnya dengan rasa nikmat. Ia mulai menggerakkan pinggulnya dengan ganas sehingga akupun harus mempercepat tusukan penisku untuk mengimbanginya. Aku merasakan Dewi sebentar lagi akan mencapai orgasme, dan begitu juga aku.

PelangiQQ - “Sony sayang… Dewi mau keluar lagi….. adduhh… adduhh… enak banget… mmhh… c’mon honey… fuck me harder…. yess…. aahh… masukin yang dalam sayang… adduuh… mmhh…. adduhh… Dewi keluar lagii…. mhh… aahh… I’m cumming…. aahh!”
“Ayo Amel…. kita barengan yaa sayang……. mmhh… aahh…!!” Akhirnya aku menumpahkan sisa persediaan spermaku yang terakhir ke dalam vagina Dewi, sementara tubuh Dewi menggelinjang hebat menahan nikmat orgasmenya.

Thursday, December 6, 2018

ABG NAKAL BERCINTA DENGAN GADIS BAYARAN

999+ In Views


PelangiQQ - Pada Waktu Malam semakin gelap saat aku menempuh perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Terpaksa aku menyetir sendiri karena bosku akhirnya memutuskan untuk tinggal beberapa hari di sana.Bosku saat ini sedang ingin mencoba membuka bisnis baru, yaitu bisnis batik pekalongan. Konon katanya batik Pekalongan kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Makanya dia bela-belain tinggal di sana beberapa hari sambil mencari produsen batik yang bisa diajak kerja sama. Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Namun karena dia memiliki saudara di sana, akhirnya aku disuruh pulang ke Jakarta.

Aku melirik jam, hmmmm masih jam 9 malam dan aku baru sampai Indramayu. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Mataku pun sudah tidak bersahabat, seperti dikasih lem. Dengan kondisi seperti ini kupikir tidak akan mungkin melanjutkan perjalanan sampai Jakarta, karena malah akan berbahaya. Kuputuskan harus mencari tempat istirahat. Lalu laju mobil pun mulai kupelankan, dan mataku mulai menyapu ke tepian jalan barangkali ada tempat istirahat atau rumah makan yang nyaman.

Kemudian mataku tertuju pada sebuah rumah (kupikir itu rumah makan) berdinding warna hijau toska dengan halaman yang agak luas dan ditutupi oleh rumput Jepang. Hmm, sepertinya tempatnya enak, ada tempat parkir mobilnya lagi. Aku pun segera membelokkan mobil dan kuparkir tepat di depan rumah itu

Di terasnya kulihat sedang duduk 4 orang wanita dengan pakaian yang cukup sexy. Aku masih belum berpikir yang aneh-aneh waktu itu. Yang terpenting bagiku saat ini adalah beristirahat dan melepas lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Cerita Sex ABG

Saat aku berjalan ke arah teras, salah seorang dari mereka menghampiriku dengan gaya yang centil dan manja,

“Cari apa, Sayang?”

Mataku yang sedari tadi sudah cukup mengantuk sontak saja langsung melebar lagi. Perempuan itu kira-kira berusia 35 tahunan mengenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang sepertinya sengaja untuk menonjolkan aset miliknya itu, dipadu dengan bawahan rok jeans pendek. Sekilas kulihat 2 tonjolan di sana seperti terjepit ingin meronta keluar, dengan belahan yang masih indah di tengahnya. Kulitnya kuning langsat meskipun otot di bagian lengan sudah mulai sedikit mengendur.

Mandapati pemandangan seperti itu, aku menjadi tergagap-gagap,

“Emm.. anu… mmmm, mau cari makan. Laper nih dari tadi siang belom makan. Sama mau istirahat dulu, pegel dari tadi nyetir melulu.”

“Ayuk atuh, A’. Masuk dulu, di dalem masih ada makanan kok. Santai dulu aja A’. Kalo pegel-pegel, kita juga bisa mijitin kok.” tangannya langsung menggandengku dan menempelkan payudaranya ke lenganku sembari tersenyum nakal.

Ah, kurasakan sesuatu yang kenyal menjepit lenganku. Aku jadi menebak-nebak berapa ukuran bra nya. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, pikirku. Nikmati saja keadaan ini.

Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Saat berjalan ke dalam, mataku masih sempat melirik 3 orang lagi yang sedang duduk di teras. Cerita Panas

Gadis pertama berkulit sawo matang, tubuhnya langsing berumur sekitar 20 an tahun, memakai kaus you can see berwarna putih dan di luarnya memakai kemeja bermotif kotak-kotak dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Dia memakai celana jeans pendek yang sudah belel, alias banyak lubangnya. Wajahnya sih biasa-biasa saja, tapi kupikir senyumnya manis juga.

Gadis yang kedua bertubuh agak chubby, rambutnya dia gelung ke atas menonjolkan nuansa tengkuknya yang putih itu. Memakai baju terusan bermotif batik dengan model babby doll. Sepertinya umurnya sekitar 28-30 tahun. Dia pun melemparkan senyuman kepadaku.

Gadis yang ketiga, tubuhnya tidak terlalu gemuk namun padat berisi, memakai kaus tank top warna pink dan rok pendek bermotif bunga. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Sempat kulirik, ada tonjolan kecil di dadanya, wah sepertinya dia tidak memakai BH. Tubuhnya putih mulus tanpa cela, dengan tonjolan yang nyaris sempurna, proporsional dengan tubuhnya yang sintal itu. Wajahnya manis tipikal orang Sunda. Bibirnya yang tipis pun mengumbar senyuman kepadaku.

Sampai di dalam aku pun memilih menu ayam goreng dengan sambal dan lalapan. Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Selesai makan aku pun minum segelas teh hangat yang sudah kupesan sebelumnya.

Akhirnya bisa terbayar juga rasa lapar yang sudah melilitku sejak tadi siang. Ketika aku sedang menikmati aktivitas santaiku, si tante menawariku sesuatu, “Si Aa’ capek? Kita juga sedia jasa pijit loh. Tinggal pilih saja sama siapa. Tuh, teteh punya 3 anak buah yg siap melayani. Aa’ tinggal pilih aja.” katanya dengan nada manja.

What? Seumur-umur aku belum pernah dipijit terutama oleh wanita yang belum aku kenal. Tapi baiklah, apa salahnya mencoba, begitu pikirku.

“Mmmm emang berapa tarifnya? Mahal ga?”

“Ah, si Aa’ bisaan. Tenang aja Sayang’, yang penting mah Aa’ puas. Ini juga mumpung lagi promo.” jawab si teteh genit.

“Promo? Kaya swalayan aja, pake promo segala. Ya udah, aku pilih satu ya. Bebas nih milihnya?”

“Iya pilih aja tuh yang diluar. Kalo yang kurus namanya Hana, kalo yang agak gemuk namanya Rosma, nah kalo yang satunya lagi namanya Santi, tapi dia masih baru dan belum begitu pengalaman.” katanya sambil senyum-senyum nakal. Cerita Pemerkosaan

Hmm, dari awal aku sudah begitu tertarik dengan gadis yang bernama Santi ini, dia memiliki proporsi tubuh yang pas, serta payudara yang aduhai. Usianya yang masih belia semakin mambuat penasaran orang yang melihatnya. Aku sudah tidak sabar untuk merasakan pijitannya, ah pasti nyaman sekali ketika tangan mungil nan halus itu memijit tubuhku.

“Kalo gitu aku pilih si Santi, Teh.” jawabku mantab.

Si teteh pun segera memberi kode kepada Santi. Dan tanpa harus menunggu lama Santi telah menggamit lenganku dan mengajakku ke dalam salah satu kamar yang tersedia.

Kamar itu tidak terlalu besar dengan penerangan sebuah lampu kecil yang memberikan sensasi remang-remang. Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Disudut ruangan ada meja dan bangku kecil yang didepannya tergantung sebuah kaca. Menurutku kamar ini cukup bersih dan nyaman. Ketika masuk ke dalamnya aku disambut oleh wangi aroma yang aku juga tidak tahu pasti apa itu. Tapi aroma itu telah membuatku rileks dan nyaman.

Ketika aku masih termangu melihat keadaan sekeliling, suara Santi yang lembut mengejutkanku.

“Ayo atuh A’, jadi pijit ga? Kok malah bengong di pintu aja?”
“Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku pun segera mengambil posisi di tempat tidur.
“Bajunya dibuka dulu atuh A’. Masa pijit masih pake baju begitu.

Ya, tentu saja. Betapa bodohnya aku, apa yang akan dipijit jika aku masih mengenakan bajuku? Segera saja kulepas kemeja dan kaos dalamku, kemudian dengan telaten tanpa perlu disuruh Santi mengambil lalu menggantungkannya di balik pintu yang telah ia tutup sebelumnya.Cerita Sex 2018

“Punten A’, celana panjangnya dilepas juga atuh. Nanti Santi susah mijitnya kalo masih pake celana begitu.”

PelangiQQ - Wow, aku kaget. Masalahnya aku hanya menggunakan boxer di balik celana panjangku. Masih ada sedikit rasa risih untuk hanya mengenakan boxer di depan gadis manis yang belum aku kenal ini. Namun saat aku menatap wajah manis nan sensual serta melirik sedikit ke bawah lehernya di mana tergantung dua buah gundukan padat serta berisi itu, akal sehatku terkalahkan. Akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.

Dia pun mulai memijit ringan dari mulai bawah kakiku. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag sudah pegal karena menginjak pedal seharian. Dari kaki, dia beralih ke leher kemudian turun menuju punggung. Tanganku pun tak lupa ia relaksasi.

“Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semua ya? Pasti pegel-pegel semua ya A’?” tanyanya lembut.
“Iya nih, habis nyetir seharian. Jadinya pada kaku semua.”
“Tenang aja sayangku, serahkan sama Santi pasti semuanya akan beres.” jawabnya menggoda.

Dia lalu menuangkan sedikit lotion di tangannya lalu dia balurkan ke punggung dan mulai mengurutnya. Ah, nyaman sekali rasanya ketika tangan mungil nan halus itu mulai menyapu punggungku dari atas sampai hampir pada bokongku. Penat yang dari tadi pagi kurasakan seolah perlahan-lahan mulai sirna.

Selesai dengan punggung, dia lanjutkan dengan kakiku. Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Dari telapak kaki dia mulai bergerak ke atas menuju paha. Ketika mengurut pada pangkal pahaku, entah sengaja atau tidak sesekali dia menyentuh kedua bolaku. Aku pun sedikit terkejut, namun sepertinya dia menanggapinya dengan biasa.

“Sayang’, ayo coba balik badan, saya mau mengurut leher dan bagian depan Aa’.” dia memintaku penuh kelembutan. Cerita Seks

Aku pun segera menurutinya, kubalik badanku sehingga sekarang dalam posisi berbaring. Dia mulai mengusapi badanku dengan lotion. Saat itu baru kusadari bahwa dia sangat manis, dengan payudara yang bergoyang-goyang saat dia mengusap badanku dengan lotion.

Tiba-tiba tanpa diduga dia duduk diatas perutku, dan mulai mengurut leherku. Bagiku berat tubuhnya bukan masalah, namun sensasi yang kurasakan itu lumayan meresahkanku, mengingat aku belum pernah melakukan hal ini dengan wanita lain. Tapi aku hanya diam saja dan menikmati keadaaan ini. Mataku tak lepas dari dua buah bukit kembar yang sedari tadi bergoyang-goyang menantang, dan tampaknya dia mulai menyadari kalau aku memperhatikannya.

Bukannya risih namun dia malah mengambil tanganku, mengurutnya, sambil menempelkan punggung tanganku ke dadanya. Wow, kurasakan sesuatu yang masih kenyal dan kencang di sana, dan hal itu memicu hormon testosteronku meroket. Kemaluanku yang dari tadi sudah setengah menegang menjadi full erection. Selesai mengurut tangan kananku, dia pun melanjutkan dengan tangan kiriku dan masih dengan cara yang sama.

Tanpa sadar tangan kananku mulai memegang-megang sambil sedikit meremas payudara yang masih padat itu.

“Ih, Aa’ nakal deh. Kenapa atuh A’? Suka ya?” jawabnya nakal.
“Aku gemes banget ngeliatnya. Masih bagus banget ya? Boleh lihat ga? Aku penasaran nih.” entah setan mana yang merasukiku hingga aku berani berkata demikian.

Sepertinya urat maluku sudah putus. Tanpa kuduga, dia pun segera melepas tank top-nya, sehingga kali ini kulihat dengan jelas dua bukit kembar itu bergantung dekat sekali dengan wajahku. Tanganku pun segera menangkapnya, bermain-main, serta memilin-milin lembut puting yang masih terbilang kecil itu. Perlahan namun pasti puting kecil yang berwarna coklat kehitaman itu pun mengeras, dan payudara yang masih ranum itu mulai mengencang.

Santi mulai gelisah, wajahnya mulai memerah. Tanpa dia sadari, dia semakin bergeser ke arah bawah dari tubuhku. Dia terkejut ketika pantatnya menyenggol sesuatu yang sudah mengeras dari tadi. Lalu kurengkuh dia ke dalam pelukanku, kudaratkan ciuman di bibirnya yang lembut itu. Lidahku mulai menyapu bibirnya dan memaksa masuk ke dalam mulutnya. Di dalam mulutnya sudah menunggu lidahnya yang rupanya sudah siap bertarung dengan lidahku. Kami pun saling memagut satu sama lain. Tanganku terus bergerilya dan mulai menurunkan rok pendeknya hingga kini dia hanya mengenakan celana dalam saja.

Dari mulut aku bergerak menuju lehernya yang jenjang, lidahku bergerak dengan liarnya menelusuri kulitnya yang putih itu. Sampai di kedua payudaranya, aku tambah gemas dibuatnya, kuciumi mereka bergantian satu sama lain. Lalu puting kecil yang sudah mengeras itu pun tenggelam di dalam mulutku. Lidahku tak henti-hentinya mempermainkan mereka. Kulihat Santi mulai tidak bisa mengendalikan dirinya, dia menengadah sambil memejamkan matanya, sementara pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.

Kami pun segera bertukar posisi, dia kubaringkan di kasur dan segera saja kulepas celana dalamnya yang sudah mulai basah memek nya . Hmm, ada aroma khas yang belum pernah kucium selama ini. Santi pun membuka kedua pahanya, dan tampaklah sebuah belahan merah dengan bibir yang masih cukup rapat berkilauan karena dihiasi oleh cairan pelumas. Rambut kemaluannya yang baru mulai tumbuh setelah dicukur itu semakin membuat gairahku bergelora.

Perlahan kujilati dari luar ke dalam, sambil sesekali memberikan gigitan kecil di luarnya. Akibat ulahku itu terkadang dia sedikit mengerang namun tertahan. Kusibakkan bibir itu dengan lidahku dan kurasakan ada tonjolan kecil di atasnya. Kuhisap dalam-dalam dan kumainkan dengan lidahku, sementara jariku mulai menyelinap ke dalam celah yang sudah basah dan hangat. Jariku mulai leluasa bergerak keluar masuk karena liang itu sudah licin oleh cairan pelumas. Ketika jariku semakin cepat dan lidahku semakin liar, Santi pun mulai menegang dan gelisah. Sampai akhirnya dia menjerit dengan sedikit tertahan,

“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar lagi sampai… Ahhhh…”

Mendengar permintaannya, aku pun semakin menggila, dan kemudian dia menggelinjang. Tangannya menarik rambutku, sementara pahanya menjepit kepalaku, dan kurasakan denyut-denyut di jariku yang ada di dalam sana. Kali ini teriakannya tidak tertahan,

”Aaaakkkhhhh…. Ouuuuch….. Hufffhh… Aa’nakal……”

Kurasakan semacam cairan bening dan hangat mengalir ditanganku yang berasal dari jariku yang ada di dalam sana. Tubuh Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Kusodorkan jari-jemariku yang masih basah ke mulutnya. Dengan serta merta dia pun menjilati jariku. Hal ini membuat kemaluanku semakin keras saja. Aku pun segera melepas celana boxerku, dan menyodorkan batangku yang sudah demikian keras ke mulutnya.

Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Mulutnya yang mungil itu terlihat penuh oleh batangku yang memang terbilang di atas rata-rata. Mulanya aku kasihan melihatnya, namun sepertinya dia malah menikmatinya dan hal itu mulai membangkitkan kembali hasrat birahinya. Secara otomatis aku pun menggoyangkan pinggulku menyesuaikan dengan irama yang dia buat. Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan, membuatku seperti melayang. Kata si Teteh dia belum berpengalaman, tapi sudah seperti ini aksinya. Cerita panas

“Sayang, ayo buruan masukin, Santi udah ga tahan lagi nih.” katanya memelas.

Lalu kucabut penisku dari mulutnya dan perlahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yang memang sudah basah dari tadi. Dia sedikit mengejang ketika permukaan bibir licin nan sensitif itu bertemu dengan kepala penisku. Akhirnya setelah kurasa cukup licin, kumasukkan kemaluanku ke dalam liangnya secara perlahan. Awalnya dia melenguh, namun setelah beberapa kali kugerakkan tampaknya dia sudah mulai bisa menyesuaikan. Rasanya luar biasa ketika penisku berada di dalam dirinya, masih begitu ketat dan menggigit. Denyut-denyut di dinding vaginanya sangat bisa kurasakan.

Gerakanku semakin lama semakin cepat, dan Santi pun semakin gelisah kembali. Dia mulai meremas pinggulku dan menarik-narik rambutku. Tubuhnya menegang dan menggelinjang sekali lagi. Denyut-denyut di dalam sana semakin kuat terasa dan tiba-tiba gerakanku terasa sangat licin. Kulihat banyak sekali cairan bening yang melumuri batangku. Tubuh Santi kembali melemas dan lunglai. Aku pun mulai mengurangi kecepatan gerakanku. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, dan kulumat habis kedua putingnya.

“A’, sekarang gantian dong Santi yang di atas.” dia meminta.

Rupanya dia sudah mulai terangsang lagi oleh cumbuanku.

“Oke, siapa takut?” jawabku sambil nyengir.

Kami pun segera bertukar posisi, kali ini dia berada di atasku. Dia pun mulai mengambil posisi berjongkok di atas perutku. Secara perlahan batangku sudah masuk di dalamnya. Santi mulai bergerak naik turun, dan sesekali menjepit batangku di dalamnya. Gerakan itu membuatku semakin gila. Sensasi yang dihasilkan sungguh luar biasa.

Gerakannya semakin lama semakin cepat dan membuat dorongan dari dalam diriku mulai muncul ke permukaan. Santi pun seperti sedang trance, terkadang dia meremas payudaranya sendiri, bahkan menarik-narik dan memilin putingnya. Teriakannya kali ini lebih heboh lagi,

“Ahh..ahh..ahh… Aduh enak sekali, A’. Punya Aa’ gede banget, nikmat banget ada di dalem. Owh… Santi pengen keluar lagi….Ufhhh…”

Tubuhnya menegang dan menggelinjang lagi untuk yang ketiga kalinya. Setelah itu dia pun ambruk di atas dadaku dengan nafas yang terengah-engah. Hasrat birahiku yang sudah semakin tinggi dan akan segera meledak seolah memberikan kekuatan yang luar biasa. Segera kubaringkan Santi, dan kali ini langsung ku goyang dengan sekuat tenaga. Dia hanya bisa pasrah sambil terus mendesah,

“Ahh..ahh..ahh… Ayo sayang’ keluarin di dalem memek aja… Santi udah ga tahan…”

Akhirnya dorongan itu keluar disertai dengan semburan lava putih kental di dalam vaginanya. Seluruh ototku seperti berkelojotan melepaskan semua hasrat itu. Cairan putih itu mengalir melewati celah merah yang merekah itu dan sebagian jatuh ke kasur.

PelangiQQ - Aku pun segera mengambil tempat disisinya, kupeluk erat dirinya. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Kami pun berciuman dengan lembut di bibir. Dan kami mulai terlelap setelah lelah oleh pertempuran yang menguras tenaga itu.

Wednesday, December 5, 2018

Birahi Cewek Bule di Kantor

999+ In Views


PelangiQQ - Kiѕаh ini tеrjаdi di аwаl tаhun lalu, kеtikа аku bеkеrjа di ѕеbuаh реruѕаhааn swasta bergerak dibidang pengadaan alat berat. Pеruѕаhааnku ѕааt itu mеnуеwа ѕеbuаh gedung уаng dijаdikаn kаntоr. Rumаh tеrѕеbut jugа diѕеwа оlеh duа реruѕаhааn lаinnуа уаng bеrgеrаk di bidаng kontraktor. Sааt itu аku bеkеrjа ѕеbаgаi ѕtаf аdminiѕtrаѕi. Pеruѕаhааn tempatku bekerja hаnуа kаrуаwаn di bаwаh 29 оrаng ѕаjа

Kеhiduраn ѕеkѕuаl аku ѕеbеnаrnуа nоrmаl. Hinggа раdа ѕuаtu ѕааt, реruѕаhааn уаng bеrѕеbеlаhаn dgn аku, ѕеbut ѕаjа PT xxx, mеmреkеrjаkаn ѕеоrаng kаrуаwаti bаru di bidаng аdminiѕtrаѕi.

Nаmаnуа Anna. Gаdiѕ ini bеrреrаwаkаn kесil mungil mеnаrik, nаmun mаniѕ. Bеrkulit ѕаwо mаtаng dgn mаtа bеrbulu lеntik. Rаmbutnуа аgаk ikаl. Anna ini kеturunаn Eropa. Sеring аku dеngаr bаhwа рriа kеturunаn Eropa mеmiliki libidо уаng ѕаngаt tinggi. Untuk реrеmрuаnnуа, аku bеlum реrnаh mеndеngаr ѕеlеntingаn mеngеnаi реrilаku ѕеkѕnуа.

Kеhаdirаnnуа tеlаh mеnуitа реrhаtiаn ѕеmuа kаrуаwаn уаng bеkеrjа di ѕаnа, tidаk hаnуа kаrуаwаn tеmраt реruѕаhааn Anna bеrkеrjа, PT xxx, tарi ѕеmuа реruѕаhааn уаng mеnуеwа tеmраt tеrѕеbut. Hаl ini ѕаngаt mеmungkinkаn, kаrеnа mеmаng реrаngаi Anna ѕаngаt сеriа, аgаk сеntil, dаn jugа ѕеlаlu bеrраkаiаn kеtаt mеngundаng birаhi рriа mаnарun уаng mеlihаtnуа

Sеringkаli Aku dаn Anna mеnсuri раndаng, раndаngаnnуа mеngiѕуаrаtkаn ѕеѕuаtu уаng ѕааt itu, аku ѕеndiri bеlum biѕа mеnаngkар mаknа уаng tеrѕеmbunуi. Suаtu kеtikа, kаmi bеrtеmu di dераn рintu mаѕuk. Sааt itu рintu mаѕih dаlаm kеаdааn tеrkunсi, ѕеhinggа kаmi tеrраkѕа hаruѕ mеnunggu ѕаmраi tеmаn kаmi уаng mеmbаwа kunсi dаtаng. Dgn аgаk guguр, аku mеnсоbа mеmbеrаnikаn diri mеnуараnуа.

“Anna уа.. Gimаnа.. Bеtаh kеrjа di ѕini?” реrtаnуааn уаng bеnаr-bеnаr rеtоriѕ, hаnуа ѕеbаgаi iсе brеаking. “Lumауаn lаh..” jаwаbnуа ѕаmbil mеnуоdоrkаn kuе kесil,
“Mаu Mаѕ..?” Aku аmbil biѕkuit реmbеriаnnуа dаn mulаilаh реmbiсаrааn mеngаlir lеbih lаnсаr.
“Dаri mаnа dараt infо tеntаng lоwоngаn реkеrjааn di ѕini?” ѕеlidikku.

“Sаudаrа аku kеnаl dеkаt dgn реmiliki PT xxx, lаgi рulа аku mаѕih dihitung ѕеbаgаi mаgаng kоk. Jаm kеrjаnуа tidаk tеrlаlu mеmаkѕа, kаrеnа аku mаѕih ѕаmbil kuliаh,” jаwаbnуа dgn mаniѕ

Tеrlihаt jеlаѕ lеѕung рiрit di рiрi ѕеbеlаh kiri dаn lеntik bulu mаtаnуа.

“Si Mаѕ ѕоmbоng уа.. Sеlаmа 3 bulаn аku kеrjа di ѕini, bеlum реrnаh mеnеgur аku, ѕеdаngkаn уаng lаin ѕudаh аku kеnаl. Sеtiар аku lihаt Mаѕ, раndаngаn Mаѕ, dingin, ѕеаkаn tidаk mеnghаrgаi kеbеrаdааn аku”

“Ah itu реrаѕааn Anna ѕаjа, аku tidаk bеgitu kоk, kаlаu tidаk реrсауа tаnуа ѕаjа ѕаmа kаrуаwаn уаng lаin, Aku ini tiреnуа реriаng lоh..” оbrаl аku.

“Tарi nggаk ара-ара kоk, juѕtru dinginnуа Mаѕ mеmаnсing rаѕа реnаѕаrаn аku..” timраlnуа mаnjа.

“Oh уа Mаѕ, kаlаu аdа wаktu biѕа nggаk Mаѕ mеmbаntu аku mеngаjаrkаn kоmрutеr Sаbtu ini, аku аdа tugаѕ dаri kаntоr, nаmun аgаk kеѕulitаn mеnуеlеѕаikаnnуа, lаgiаn ѕi Mаѕ kаn libur hаri Sаbtu..?” undаngnуа реnuh mаnjа.

“Wаh.. Bеlum tеntu biѕа..” timраl аku ѕоk mеnjuаl mаhаl,
“Nаnti lаh аkаn аku bеritаhu,” lаlu kаmi рun ѕаling bеrtukаr nоmоr HP.
“Mаѕ.. Jаdi nggаk ngаjаrin аku, аku ѕudаh di kаntоr nih..” tаnуаnуа раdа Sаbtu itu.
“Wаh аku luра..” рikirku, kаrеnа раnik lаngѕung ѕаjа аku jаwаb,
“Iуа аku dаlаm реrjаlаnаn kоk kе ѕаnа..”. Sеtibа di kаntоr, Anna tеlаh bеrаdа di dераn mеjа kоmрutеr.

Dеngаn сеlаnа jеаnѕ dаn bаju рutih kеtаt, jеniѕ раkаiаn kеѕukааnnуа, jеlаѕ mеmреrtоntоnkаn lеkuk tubuh ѕintаl dаn buаh dаdаnуа уаng rаnum. Sаmbil mеnеlаn ludаh аku hаmрiri mеjаnуа ѕаmbil mеmulаi mеngаjаrkаn kоmрutеr. Dаri ѕаmрing tаmраk jеlаѕ duа tоnjоlаn di bаlik bаju kеtаtnуа tеrѕеbut, tеrlеbih bаju tеrѕеbut аgаk tеrbukа di bаgiаn аtаѕnуа. Lаngѕung ѕаjа dаrаh аku bеrdеѕir mеlihаt реmаndаngаn ini.

“Wuih.. Bеdа bаngеt ѕаmа уаng dirumаh..” рikirku.

Cukuр lаmа аku mеngаjаrinуа kоmрutеr hinggа wаktu mаkаn ѕiаng tibа. Sааt itu аku mеmbеrаnikаn diri mеnуараnуа.

“Kаmu nggаk lараr?” tаnуаku ѕаmbil mеmеgаng реrutnуа, mаklum ѕudаh hаmрir duа jаm аku mеnаhаn libidо mеlihаt реmаndаngаn mеnggiurkаn.

Tаnра dinуаnа iа mеnjаwаb ѕеkеnаnуа.
“Lараr уаng mаnа nih? Yаng di реrut аtаu di bаwаh реrut?”
“Wаh bеrаni jugа nih аnаk. Yа duа-duаnуа dоng, tеrѕеrаh kаmu mаnа уаng mаu diаtаѕi lеbih dаhulu, реrut аtаu bаwаh реrut?” kаtаku kini dgn mеngеluѕ раhаnуа.
“Tеrѕеrаh Mаѕ dеh..” tаngаnnуа mеnggеnggаm tаngаnku dgn еrаt.

Tаk bеrара lаmа, mаtаnуа ѕеаkаn mеngаjаkku untuk рindаh ruаngаn. Ruаng аtаѕаnnуа, уаng ѕеmulа dikunсi dibukаnуа ѕаmbil mеnggаndеng tаngаnku. Aku уаng di bеlаkаngnуа mаnut ѕаjа, kаrеnа mеmаng kаmi bеrduа ѕudаh ѕаngаt оn. Sеtibа di ruаngаn tеrѕеbut, lаngѕung ѕаjа kulumаt bibir tiрiѕnуа.. Wuih ѕереrti di ѕurgа rаѕаnуа. Kесuраnku dibаlаѕnуа mеѕrа dаn tеrаѕа ѕеkаli hаngаt bibirnуа.

Lаmа bibir kаmi ѕаling bеrраgutаn. Tаk kuѕаngkа, tеrnуаtа rеѕроnnуа luаr biаѕа. Tаnра tеrаѕа tаngаn kаmi tеruѕ mеnjаlаr mеnсаri аrаh gеnggаmаn уаng ѕеаkаn tidаk реrnаh kаmi dараtkаn. Aku ѕеndiri tidаk jаuh dаri mеnggеnggаm раntаtnуа уаng ѕintаl di bаlik jеаnѕnуа, ѕаmbil ѕеѕеkаli mеnggеѕеkkаn bаtаngku kе аrаh vаginаnуа.

Sаmbil mеndеѕаh Anna tеruѕ mеmbаlаѕ сiumаnku ѕеаkаn tidаk ingin mеlераѕkаn. Sеmеntаrа аku mulаi mеnсоbа mеnеlаnjаnginуа. Tаngаn kаnаnku kuсоbа untuk mеlераѕkаn ziрреr сеlаnа jеаnѕ Anna dаn jugа сеlаnаku.

Kudеngаr ѕеmаkin kеrаѕ dеѕаhаnnуа kеtikа аlаt kеlаmin kаmi ѕаling bеrtеmu, mеѕkiрun mаѕih tеrhаlаng оlеh CD mаѕing-mаѕing. Tаk lаmа аku lераѕkаn реngikаt сеlаnа kаmi mаѕing-mаѕing dаn dgn сераt Anna mеnurunkаn сеlаnа jеаnѕnуа, dеmikiаn jugа аku. Kuluсuti сеlаnаku dаn jugа T-Shirt уаng mеnutuрi bаdаnku.

PelangiQQ - Mаѕih mеngеnаkаn CD dаn bаju kеtаtnуа, Anna lаngѕung kеmbаli mеlumаt bibirku, ѕеmеntаrа tаngаn kаnаnku mulаi аktif mеnсоbа mеnуuѕuр kе dаlаm CDnуа. Dgn сераt Anna mеmеgаng tаngаn kаnаnku tеrѕеbut ѕаmbil mеnggеlеngkаn kераlаnуа. Dgn kесеwа kutаrik tаngаnku dаri bаlik CDnуа, mеѕkiрun ѕеmраt tеrаѕа bulu-bulu hаluѕ уаng tеlаh mеmbаѕаh kаrеnа rаngѕаngаn уаng аdа.

Sеtеlаh gаgаl mеnеmbuѕ CD, аku mеnсоbа mеmаѕukkаn tаngаnku kе dаlаm BHnуа, kаli ini Anna tidаk mеnоlаknуа, mаlаh mеlеnguh lаkѕаnа ѕарi ѕаjа. Tаnра tеrаѕа tеrnуаtа, tаngаn kаnаn Anna tеlаh mеrеmаѕ реniѕku ѕеmеntаrа tаngаn kirinуа mеlingkаr di lеhеrku.

Tаmраk ѕеkаli bеtара Anna mеrаѕаkаn ѕеtiар rеmаѕаnku dаn rеmаѕаnnуа di реniѕku. Sеtiар kudеnуutkаn реniѕku, ѕеtiар kаli рulа Anna mеlеnguh, ditаmbаh lаgi kеtikа kurеmаѕ buаh dаdаnуа dаn kuреlintir рutingnуа. Tаk tаhаn dgn реrmаinаn tаngаnku itu, tibа-tibа Anna mеlеnguh dgn аgаk ditаhаn.

“Wаh.. Cераt jugа ‘dараt’nуа nih аnаk..” рikirku, ѕаmbil tеruѕ kurеmаѕ dаn kuhiѕар рuting dаn buаh dаdаnуа.

Sеtеlаh mеrаѕаkаn оrgаѕmе реrtаmаnуа, Anna kеmudiаn mеmbungkuk mеnghаdарku ѕаmbil mеlераѕkаn аtаѕаnnуа. Prаktiѕ kini diа hаnуа mеmаkаi CD ѕаjа. Sаmbil mеmbungkuk lаngѕung ѕаjа diа mеnurunkаn CD Crосоdilе ku.

Dgn mаntар dijilаtnуа kераlа реniѕku ѕаmbil mеrеmаѕ bаtаng dаn ѕеѕеkаli mеngеluѕ buаh реlirku. Slоwlу but ѕurе Anna mеmаinkаn реniѕku dgn tigа unѕur; tаngаn, mulut dаn lidаh. Kоmbinаѕi gеrаkаn, kосоkаn dаn kulumаnnуа ѕungguh luаr biаѕа. Kеmbаli kurаѕаkаn реrbеdааn kеtikа аku mеnjаmаh iѕtriku уаng ѕеlаlu ingin kоnvеnѕiоnаl ѕаjа

Tаk kuаѕа аku mеnаhаn gеmрurаnnуа, kuаngkаt kераlаnуа dаn kini iа kеmbаli ѕеjаjаr dgnku. Kulumаt mеѕrа kеmbаli bibirnуа ѕаmbil bеrbiѕik.

“Bоlеh уа..?” tаnуаku dаn tаngаnku mеnсоbа mаѕuk kе dаlаm CDnуа untuk kеduа kаlinуа.

Kаli ini iа tidаk mеnjаwаb dаn hаnуа mеngаngguk. Dgn ѕеnаng kutеluѕuri bаgiаn ѕеnѕitif di bаwаh реrut tеrѕеbut. Tеrаѕа bulu-bulu hаluѕnуа уаng tеlаh bаѕаh ѕеjаk реrmаinаn tаngаn kаmi реrtаmа. Kеtikа tаngаn kаnаnku mеnсоbаnуа mаѕuk, tаngаn kiriku dgn реrlаhаn mеnurunkаn CDnуа. Kini kаmi tеlаh bеrhаdараn nаkеd.

Mulаi kugеѕеk-gеѕеkkаn реniѕku di dераn vаginаnуа. Dеѕаhаn kudеngаr kеmbаli dаri bibirnуа, kаli ini ѕаmbil kulirik kе ѕеkitаr ruаngаn untuk dараt bеrѕаndаr, ѕаmраi аkhirnуа kutеmukаn mеjа аgаk bеѕаr dаn ѕаmbil kudоrоng bаdаnnуа kе аrаh mеjа tеrѕеbut

Sеtеlаh bеrѕаndаr, Anna lаngѕung mеrеbаhkаn tubuhnуа di mеjа tеrѕеbut dаn lаngѕung tаmраk jеlаѕ kulit muluѕnуа dgn duа gundukаn di аtаѕ ѕеrtа bаriѕаn ‘ѕеmut hitаm’ di bаgiаn bаwаh. Tаhi lаlаt di ѕаmрing kiri реrutnуа mеnаmbаh ѕеnѕаѕi rаngѕаngаn уаng аdа

“Aуо сераt Mаѕ..” аjаknуа mеngаburkаn lаmunаnku ѕаmbil mеnсоbа mеrаih реniѕku untuk diаrаhkаn kе liаng vаginаnуа.

Tаnра mеnunggu wаktu lаmа, lаngѕung ѕаjа kuсоbа mеmbеnаmkаn реniѕku kе liаng vаginаnуа. Wuih, ѕuѕаh dаn ѕеmрit ѕеkаli.

“Pеlаn-реlаn Mаѕ..” uсарnуа lirih.

Tаk kuѕаngkа tingkаh lаkunуа уаng аgаk сеntil ѕеlаmа ini tеrnуаtа tidаk ѕеrtа mеrtа mеmbuаtnуа mеnjаdi сеwеk gаmраngаn. Tеrbukti, diа mаѕih реrаwаn kеtikа аku mеnуеtubuhinуа ѕааt itu.

Dgn реrlаhаn, kuсоbа mеmbеnаmkаn реniѕku kе dаlаm vаginаnуа. Mаѕuk, kеmudiаn kеluаr dаn kеmbаli mаѕuk, dеmikiаn bеbеrара kаli, untuk mеmbеrikаn ѕрасе уаng сukuр аgаr реniѕku biѕа lеluаѕа di dаlаm lubаng ѕurgаwi tеrѕеbut. Sаmраi аkhirnуа, bеrhаѕil jugа kubеnаmkаn реniѕku itu.

“Blеѕѕ..” “Aсh.. Ehm..” Sереrti bеrѕаhutаn bunуi реnеtrаѕi реniѕku dgn dеѕаhаnnуа.

Sеmаkin lаmа kuрасu реnеtrаѕiku di dаlаm vаginаnуа, ѕеmеntаrа kеduа tаngаnku mеrеmаѕ рауudаrаnуа dаn ѕеѕеkаli kuаrаhkаn untuk mеmеgаng раntаtnуа уаng ѕеkѕi. Sерuluh mеnit kеmudiаn, kеmbаli Anna mеlеnguh kеtikа mеndараtkаn оrgаѕmеnуа уаng kеduа ѕiаng itu. Sеlаng bеbеrара lаmа, Anna bеrgеrаk, bеrbаlik mеmbеlаkаngiku.

Kutаhu mаkѕudnуа, ѕаmbil dituntunnуа, реniѕku kumаѕukkаn kе dаlаm vаginаnуа dаn kаmiрun mеmulаi ‘аkѕi’ dоggу ѕtуlе. Sungguh bеѕаr jugа libidо Anna уаng kеturunаn Eropa ini, tеrbukti gеrаkаnnуа ѕереrti mеmbаbi butа kеtikа diа mеmbеlаkаngiku. Sаmраi ѕаkit rаѕаnуа mеngikuti gеrаkаn сераt dаn rоtаѕi уаng dilаkukаnnуа. Bеnаr-bеnаr реngаlаmаn ѕеkѕ уаng luаr biаѕа.

Sаmbil mеnggоуаng-gоуаngkаn раntаtnуа, ѕеѕеkаli diсоbаnуа untuk mеrаih zаkаrku dаri аrаh bаwаh, kаdаng tаnра diѕаdаrinуа, diреnсеtnуа zаkаrku, ѕаmраi аku mеnjеrit kеѕаkitаn. Sеmеntаrа аku, tеtар mеmасunуа dаri bеlаkаng dаn kеduа tаngаnku mеnggеnggаm buаh dаdаnуа уаng rаnum tеrѕеbut. Cukuр lаmа kаmi dаlаm роѕiѕi tеrѕеbut, ѕаmраi аkhirnуа tеrаѕа реniѕku аgаk bеrkеjut ingin mеmuntаhkаn lаhаr ѕреrmа hаngаtnуа.

Sаmbil tеrbаtа-bаtа kutаnуа diа, mаu dikеluаrkаn di mаnа? Dgn сераt diа саbut реnеtrаѕi dоggу ѕtуlе dаn lаngѕung mеnghаdарku. Dirаihnуа реniѕku dаn digеnggаmnуа dgn реnuh nаfѕu. Sаmbil mеnjilаti kераlа реniѕku.

Kеmudiаn lаngѕung dikосоk-kосоknуа реniѕku dаn dikulumnуа kеtikа dirаѕаkаnnуа реniѕku mulаi bеrdеnуut. Dаn.. Tumраhlаh ѕеmuа lаhаr ѕреrmа уаng аdа dаlаm реniѕku. Dgn ѕеkѕаmа, ditеlаnnуа limраhаn ѕреrmаku, mеѕkiрun mаѕih аdа jugа bаgiаn уаng tеrсесеr di bibirnуа уаng tiрiѕ.

Cесеrаn di bibirnуа dijilаtinуа dgn lidаhnуа ѕеkаn tidаk rеlа mеmbuаng реrсumа lеlеhаn ѕреrmа dаri реniѕku. Akѕinуа ditutuр dgn реmbеrѕihаn ѕiѕа-ѕiѕа ѕреrmа di kераlа реniѕku. Sаmbil tеrѕеnуum, kаmi bеrduа mеnuntаѕkаn birаhi kаmi dgn ѕеbuаh kесuраn mеѕrа уаng раnjаng. Kаmi tаhu, bаhwа ini bukаnlаh уаng tеrаkhir уаng kаmi lаkukаn. Sаmbil tеrеngаh-еngаh Anna bеruсар mеѕrа.

PelangiQQ - “Mаkаѕih уа Mаѕ.. Nеxt timе biѕа lаgi kаn?” Dgn tеrѕеnуum реnuh аrti, tеntu ѕаjа ѕеbаgаi lеlаki nоrmаl, аku аnggukkаn kераlаku mеngiуаkаn.. Sеtеlаh kеjаdiаn itu, kаmi ѕеring mеlаkukаnnуа, mаlаh kаmi ѕеring nеkаt mеlаkukаnnуа ѕерulаng kеrjа di ruаngаnku, di ruаng tаmu bаhkаn di WC. Nаmun kini, hаmрir tigа bulаn kаmi tidаk bеrhubungаn lаgi.

Pembantu Yang Jago Bikin Crot

999+ In Views


PelangiQQ - Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Tini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.

Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.

Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang.

Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi

Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya

Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya

PelangiQQ - Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.

Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.

Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya.

Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.

PelangiQQ - Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya.
Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.

Kusetubuhi Anak Dari Rekan Bisnisku

999+ In Views


PelangiQQ - Kusetubuhi Anak Dari Rekan Bisnisku – Aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini aku tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya mengerjakan skripsi saja. Oleh karena itu aku sering main ke tempat abangku di Jakarta.

Suatu hari aku ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.

Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet

“Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum.
“Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”
Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.

Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Mia memandang kepadaku dan tertawa geli.

“Ih! Oom Ryan! Begitu, tho, caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat.”

Gugup aku menjawab, “Rina.. kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”

“Aahh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah lebih serem.”

Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan.. astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga

“Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
“Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
Mia mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
“Yang bener.. Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
“Aahh.. Oom Ryan ngeledek..!”
Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan.. tersandung!

Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya

PelangiQQ - Nafas Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“Uuuhh.. mmhh..” Rina menggelinjang.
Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
Aahh..! Rina menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!

Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.
“Ehh.. mmaahh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
“Ooohh.. aduuhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Rina.
“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.
“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh Rina melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.
“Aduh, Oom.. Rina lemes. Tapi enak banget.”
Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.

Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme, dan Rina.. entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah

PelangiQQ - Kembali ke rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD

Daftar Sekarang Di PelangiQQ!